7 Tips agar Gaji Cukup sampai Akhir Bulan



Gaji 10 koma kok tidak mencukupi kebutuhan. Jangan salah, itu merupakan seloroh yang maksudnya setelah tanggal 10 sudah koma isi dompetnya.

Tak sedikit yang mengeluhkan gaji sudah menipis bahkan tak bersisa jauh sebelum waktu gajian berikutnya tiba. Sebenarnya besaran gaji yang memang tidak mencukupi biaya hidup selama satu bulan atau manajemen pengelolaannya yang kurang baik?

Sifat dasar manusia yang tak pernah puas agaknya ikut mengambil peran, karena berapa pun besaran gaji yang diterima seakan tidak akan pernah cukup.

Semakin besar gaji, semakin besar pula pengeluaran. Lantas, bagaimana menyiasati agar pengalokasian gaji tidak mengakibatkan defisit anggaran?

Dikutip dari CatatanUang.com, Sabtu (senin/2/2016), berikut 7 cara yang bisa diterapkan untuk mengatur budget bulanan agar tidak menyebabkan kantong bolong.

1. Buat rencana belanja bulanan
Tak dimungkiri banyak kebutuhan sehari-hari yang harus dipenuhi, mulai dari makan, transportasi, listrik, pulsa telepon, dan lainnya. Belum lagi jika Anda punya pinjaman yang mewajibkan untuk membayar angsuran. Agar semua kebutuhan terpenuhi, buatlah rencana belanja bulanan.

Rencana belanja ini berfungsi sebagai pengendali pengeluaran untuk hal-hal yang tak terduga dan tak perlu. Misalnya, Anda tidak merencanakan untuk membeli baju baru, maka sebisa mungkin Anda menepatinya. Kebocoran anggaran belanja umumnya disebabkan oleh pengeluaran dadakan yang tidak direncanakan sebelumnya.

2. Buat pos-pos pengeluaran
Ketika waktu gajian tiba, pilah uang gaji ke pos-pos pengeluaran agar jelas pengalokasiannya. Pisahkan uang untuk kebutuhan sehari-hari, membayar cicilan, tabungan, hiburan, dan dana cadangan. Khusus cicilan sebaiknya langsung dibayarkan agar tidak tergoda menggunakannya untuk kebutuhan lain.

Selanjutnya, disiplinkan diri untuk bisa mematuhinya. Jangan sampai dana yang telah dipisahkan tidak dialokasikan secara tepat. Akibatnya anggaran yang sudah ditentukan pada masing-masing pos amburadul, sehingga kebocoran anggaran tidak bisa dihindari.

3. Buat laporan keuangan harian
Jangan takut dianggap pelit karena membuat laporan keuangan harian. Hal tersebut penting dilakukan agar kesehatan finansial Anda senantiasa terjaga. Tak perlu serumit laporan keuangan perusahaan berskala besar, sederhana saja, bisa berupa jurnal yang mencatat setiap pengeluaran dan pemasukan tambahan jika ada.

Laporan keuangan harian ini nantinya bisa digunakan sebagai pengontrol sekaligus pembanding realisasi pengeluaran dengan dana yang ditentukan.

4. Bentengi diri dari godaan diskon dan promo
Meski tidak masuk dalam rencana belanja atau pos pengeluaran, diakui atau tidak godaan produk diskon dan promo murah ini justru menyita uang gaji cukup besar. Seolah tersihir, belanja produk diskon dan promo murah memang mengasyikkan. Namun, ketika menyadari uang habis barulah gigit jari.

Untuk menghindari godaan tersebut, Anda wajib membentengi diri. Jangan mudah terpengaruh apalagi terbujuk dengan rayuan toko-toko yang ingin ‘menguras’ isi kantong Anda.

5. Atur jadwal penarikan uang di ATM
Keberadaan mesin ATM memang mampu memberikan kemudahan karena pengambilan uang bisa dilakukan setiap saat. Namun, apabila Anda tidak bisa kontrol diri maka kemudahan tersebut justru berbalik menjerumuskan.

Anda akan bergantung dan senantiasa tergoda untuk mengambil uang di ATM setiap saat. Hal tersebut justru tak baik bagi finansial Anda, karena bisa jadi uang yang diambil melebihi budget pengeluaran yang telah direncanakan.

Ada baiknya jika Anda mengatur jadwal penarikan uang di ATM. Misalnya, seminggu sekali untuk memenuhi kebutuhan selama satu minggu. Dengan taat anggaran, uang Anda bisa terselamatkan.

6. Pilih produk dengan harga murah
Produk berkualitas tak harus mahal. Saat membutuhkan suatu produk dan mengetahui ternyata harganya mahal melebihi dana yang direncanakan, Anda bisa mencari produk substitusi yang harganya lebih murah. Tak perlu membeli merek, yang penting memiliki fungsi yang sama dan tentunya bisa memenuhi kebutuhan Anda.

7. Cari sumber pendapatan lain
Jika besaran gaji memang kecil, mau berhemat bagaimanapun tetap saja akan kurang. Solusinya Anda harus mencari sumber pendapatan lain. Tingkatkan produktivitas Anda untuk menjalani side job di waktu luang Anda. Penting disadari bahwa banyaknya waktu luang justru membuati kebocoran anggaran.

Bagaimana bisa? Untuk mengisi waktu luang, tak sedikit orang yang berjalan-jalan di pusat perbelanjaan. Awalnya yang hanya sekadar mengisi waktu luang, akhirnya berubah menjadi belanja tak terduga. Daripada waktu luang diisi dengan pemborosan, lebih baik jika diisi dengan bekerja sampingan kan?

Syukuri dan nikmati pendapatan Anda

Berapa pun besaran gaji tetap harus disyukuri dan dinikmati. Namun, perlu dicatat bahwa menikmati bukan berarti harus berperilaku konsumtif. Bedakan kebutuhan dengan keperluan, apalagi keinginan.

Jika keperluan dan keinginan lebih dominan dibandingkan kebutuhan, maka berapa pun gaji yang Anda peroleh tidak akan cukup untuk memenuhinya. Aturlah uang Anda sebaik mungkin, agar tidak gigit jari di kemudian hari.

(Sumber:http://www.catatanuang.com)