WAJIB TAU!! Kenali Tanda Tanda Bayi Mengalami Dehidrasi!!

Bayi yang mengalami dehidrasi dapat dikenali dari tanda-tanda sebagai berikut:


A. DEHIDRASI RINGAN & SEDANG

- Bayi gelisah, rewel
- Ubun-ubun dan mata cekung
- Air mata hanya sedikit saat menangis,
- Bibir kering
- Jarang buang air kecil (normal, frekuensi BAK bayi di atas 3 cc/kg BB setiap jamnya)
- Air seni tampak pekat
- Sangat haus dan ingin minum terus-menerus
- Lemas dan mengantuk, kalaupun terjaga tidak melakukan aktivitas yang berarti seperti guling-guling, menendang, menggerakan tangan dan kaki
- Kulit pucat dan tidak elastis --> Untuk memastikan coba mencubit kulit bayi secara perlahan. Bayi positif dehidrasi setelah dicubit kulitnya tidak cepat kembali normal.
- Demam --> suhu tubuh sekitar 38° C. Ini terjadi karena jumlah cairan yang dibutuhkan tubuhnya tidak terpenuhi.
- Berat badan turun --> bila BB bayi turun semakin banyak, yaitu 5-10% dari BB asalnya, berarti dehidrasi bayi sudah meningkat ke taraf sedang.

B. DEHIDRASI BERAT

- Gejala fisik yang terlihat kelanjutan dari gejala dehidrasi sedang.
- Gejala itu akan lebih nyata seluruhnya disusul kesadaran anak menurun, napas jadi cepat, dan denyut jantung meningkat.
- Bayi akan tampak lemah, mengantuk, tidak mau minum sama sekali
- Ubun-ubun dan mata sangat cekung, tidak ada air mata saat menangis, bibir dan lidah sangat kering
- Buang air kecil menjadi sangat sedikit dan pekat atau bahkan tidak buang air kecil sama sekali
- Denyut nadi dan napas menjadi cepat, hingga hilang kesadaran --> ini terjadi karena cairan yang dibutuhkan tubuh berkurang,
- Seluruh sistem kerja organ tubuh, terutama otak terganggu. Kala otak tak berfungsi sempurna maka bayi akan kehilangan kesadarannya.

PENYEBAB DEHIDRASI

Umumnya, balita mengalami dehidrasi karena kurang minum atau kurang banyak cairan yang dimasukkan ke dalam tubuh mungilnya. Bisa jadi, ini akibat bayi terlalu asyik bermain sehingga lupa untuk minum.

Disamping kurang cairan, ada juga penyebab lain terjadinya dehidrasi pada bayi, di antaranya:

1. Flu atau pilek. Dehidrasi bisa terjadi pada saat bayi sedang sakit flu atau pilek. Walaupun tidak muntah dan tidak sering pipis, dia akan tetap merasa lemas seperti orang kelaparan dan kehausan. Biasanya, hal ini terjadi karena dia menolak untuk makan atau minum.

2. Kelelahan, sekalipun bayi Anda tidak terlalu banyak bermain dan cukup tidur. Ini terjadi akibat banyaknya keringat atau energi yang keluar.

3. Terinfeksi virus penyebab muntah dan diare. Walaupun bayi Anda tidak bolak-balik pipis, cukup tidur, dan tidak kelelahan bermain, dia bisa saja mengalami dehidrasi akibat muntah-muntah dan diare yang dialaminya.

MENGATASI DEHIDRASI

Tindakan utama yang harus Anda lakukan untuk mengatasi bayi yang mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan adalah sesegera mungkin mengganti cairan tubuhnya yang banyak keluar. Caranya, beri bayi minum yang sebanyak-banyaknya.

Cairan yang Anda berikan dapat berupa air putih biasa, jus buah, es krim, atau bentuk cairan lainnya. Yang penting, berikan jenis cairan yang sesuai dengan kondisi kesehatan tubuh bayi. Misalnya, kalau ia sedang pilek, jangan berikan es krim.

KAPAN BAYI HARUS DIBAWA KE DOKTER? 

-- > Saat bayi diare dan muntah-muntah. Jika ia mengalami diare dan tetap memuntahkan cairan yang Anda berikan, maka tubuhnya akan tetap mengalami dehidrasi. Keadaan ini jelas tidak boleh dibiarkan berlarut-larut. Biasanya, dokter akan menggantikan cairan tubuh bayi via infus.

PENCEGAHAN

Mencegah memang selalu lebih baik dari mengobati. Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menghindari terjadinya dehidrasi pada balita Anda.

1. Biasakan si kecil untuk minum secara teratur setiap hari, terutama bila bayi banyak beraktivitas. Cairan yang dikonsumsi sebaiknya diatur agar bervariasi.

2. Anak harus minum air paling tidak 8 gelas sehari. Anda dapat memberinya dalam bentuk kombinasi aneka jenis cairan, seperti jus buah, buah segar, sup, dan lain-lain.

3. Berilah minuman sebelum balita Anda mulai beraktivitas, seperti bermain di halaman.

4. Tetaplah beri minuman pada bayi, sekalipun dia tidak begitu haus.

5. Jangan beri anak minuman yang mengandung kafein, misalnya es teh dan minuman jenis softdrink yang mengandung soda, terutama ketika bayi sedang giat-giatnya beraktivitas dan banyak mengeluarkan keringat. Kenapa? Kafein dapat menambah beban pada aliran darah. Akibatnya, darahnya jadi kental dan produksi keringat pun berkurang.

6. Bila udara panas dan cuaca terik, hentikan aktivitas anak sejenak. Bila mungkin, lakukan selama beberapa kali. Sambil beristirahat di tempat yang sejuk, biarkan bayi mengonsumsi berbagai cairan.

7.Beri pertolongan pertama, berupa larutan oralit, bila bayi muntah atau diare.

Sumber : Tabloid Nakita (com) dan Ayah Bunda (co.id)