Suami Harus Punya Rasa Cemburu terhadap Istrinya dan Selalu Menjaganya



Diantara bukti cinta seorang lelaki kpd istrinya adalah ia harus memiliki rasa cemburu terhadapnya, serta menjaganya dari pandangan atau ucapan yg menyakitkan hatinya. Istri adalah simpanan seseorang yg paling agung. Karena itu tak layak bagi suami untuk membuatnya menjadi objek gunjingan orang lain, sumber kata-kata, tujuan segala pandangan, dan disakiti oleh berbagai macam pikiran dan perbuatan.

Ya, sesungguhnya rasa cemburu adalah sifat khusu lelaki mulia. Memiliki rasa cemburu ini merupakan bukti kejantanan dan kehormatannya. Dari sini, seorang lelaki terhormat atau seorang pemberani akan dipuja

karena memiliki rasa cemburu terhadap istrinya dan selalu menjaganya. Sebaliknya, di antara sifat yg paling buruk adalah tidak adanya rasa cemburu dan matinya kehormatan. Tak ada yg bersifat seperti itu kecuali orang-orang yg hina.

Cemburu tidak berarti berburuk sangka terhadap istri, dgn memeriksa dan menyelidiki segala tindak-tanduk yg dilakukannya. Jika suami cemburu kpd istrinya tanpa alasan demi mencari-cari kesalahannya, ini adalah kecemburuan tercela.

Rasulullah bersabda, "Di antara rasa cemburu ada kecemburuan yg di benci Allah, yakni kecemburuan seorang lelaki terhadap istrinya tanpa ada keraguan atau kecurigaan." (Hadis hasan, riwayat Abu Daud, no. 2659; Nasa'i, no. 2558; Ahmad, no. 23235. Hadis ini dianggap hasan oleh al-Allamah al-Albani rahimahullah dalam Shahih al-Jami', no. 2221)

Lelaki adalah pemimpin dan penanggung jawab pertama dlm keluarga, serta pelindung semua anggotanya. Ia adalah orang yg memiliki pandangan paling jauh dan paling matang tentang akibat dan dampak segala sesuatu. Karena itu, sudah menjadi hak istri jika suami memiliki rasa cemburu kepadanya.

(Sumber:reportaseterkini.net)