Indahnya Rumah Tangga, Jika Para Suami Turut Bantu Pekerjaan Rumah Istri ..!!

Siapa yg tidak tahu rancangan ‘suami bekerja dan istri mengurus rumah tangga’, hal itu seperti telah jadi hukum tak tercatat yang mengedar di beberapa orang. Walaupun katanya R. A Kartini telah berhasil memperjuangkan emansipasi wanita, namun sesungguhnya jati diri seorang wanita masih tetap bergelut pada permasalahan rumah tangga. Ya, mungkin saja sebagian telah mengerti makna persamaan gender yang harusnya, namun apakah semua suami ingin membantu istri kerjakan pekerjaan rumah tangga?



Biasanya suami seolah-olah malas membantu istri untuk sedikitnya bersihkan piring setelah makan malam atau mengepel lantai. Mereka begitu gengsi untuk turut dan memperingan pekerjaan istri yang berkaitan dengan pekerjaan rumah tangga. Hal itu mungkin saja bisa dimaklumi apabila sang istri tidak bekerja dan hanya konsentrasi pada keluarga. Namun diakui atau tidak, pekerjaan rumah tangga yang tampak remeh itu kenyataannya menguras tenaga yang demikian besar.

Olehkarena itu harusnya sebagian suami ikhlas membantu mengurangi beban sang istri. Sedikitnya bantulah istri untuk membersihkan piring atau membantu memer4s cucian dan menjemurnya di tempat yang disediakan. Suami dan istri yang keduanya sama bekerja dan repot dengan pekerjaan diluar akan mengakibatkan persoalan yang mungkin saja demikian serius. Biasanya sebagian istrilah yang disalahkan dengan kondisi rumah yg tidak teratasi, karena biasanya suami beranggapan bila rumah yakni permasalahan wanita dan sudah harusnya istri lakukan itu semua.

Aisyah Radhiyallahu anha pernah di bertanya “Apakah yang dikerjakan Rasulullah Shallallahu Alayhi wa Sallam di dalam rumah? ” Aisyah menjawab “Beliau Shallallahu alayhi wa Sallam yakni seorang manusia umum. Beliau menambal baju sendiri, memer4s su*su dan mel4yani diri beliau sendiri”
 (HR. Ahmad dan Tirmidzi)

Seorang Rasul yang demikian dicintai Allah dengan juga ketawadhuan dan sikap rendah hatinya turut membantu istrinya dalam pekerjaan rumah tangga dan tak serta merta membebankan semua pekerjaan pada Aisyah.

Tidakkah dengan sama-sama bahu membahu membereskan banyak hal yang berkaitan dengan pekerjaan rumah tangga dapat mempererat hubungan suami dan istri? Dengan keduanya sama bersihkan sisi rumah kita jadi bisa berkomunikasi lebih baik dengan pasangan. Apabila hingga saat ini komunikasi berdua sudah terhambat oleh pekerjaan dikantor, jadi dengan bersihkan rumah berbarengan kita bisa membayar komunikasi yang terhambat hingga saat ini.

Bawalah anak-anak. Lakukan pekerjaan bersihkan rumah dengan mengasyikkan. Bukannya keduanya sama menyalahkan keduanya. keluarga yang cocok itu berawal dari pasangan yang kreatif buat waktu yang menjemukan jadi demikian mengasyikkan. Bagilah pekerjaan untuk masing-masing anggota keluarga, sampai beban yang dipikul sang istri tidaklah sangat berat.

Memperkerjakan seorang asisten rumah tangga mungkin saja bisa jadi satu jalan keluar, namun kadang kala jadi mengakibatkan konflik yang baru. Apabila memang tak benar-benar membutuhkannya, Anda bisa mempekerjaan asisten rumah tangga yang bekerja paruh saat. Terkecuali bisa menghemat biaya, Anda juga tak repot sediakan ruangan untuk asisten rumah tangga.

Selain itu, gunakan teknologi yang dapat mempermudah pekerjaan rumah tangga. Seperti mesin pencuci, vacuum cleaner dan lain sebagainya. Apabila memang tak begitu mungkin, berarti membagi tugaslah jalan keluar paling baik. Ayolah, luluhkan hati Anda untuk seumpamanya mengurangi beban sang istri terkasih