Begini Kondisi Bumi, Setelah Allah Mewafatkan Orang-Orang Shalih Dan Beragama Dari Penduduk Bumi

shareinfomanfaat.blogspot.com - Inilah sabda rasulullah.saw yang menjadi isyarat dekatnya akhir zaman. Orang-orang shalih yang faqih dan alim dalam ilmu syar’i sangat minim jumlahnya. Satu persatu dari mereka di wafatkan allah. Rasulullah.saw bersabda, Kiamat tidak akan terjadi, sehingga allah mengambil syarithah-Nya (orang-orang baik dan beragama) dari kalangan penduduk bumi, sehingga tinggallah disana ‘ajajah(orang-orang nista yang tidak memiliki kebaikan sedikitpun) yang tidak mengenal yang makhruf dan tidak menolak kemunkaran.



Dalam riwayat lain di sebutkan: akan datang suatu masa bagi manusia dimana mereka akan menyaring sedemikian rupa sehingga yang tersisa diantara mereka tinggallah orang-orang nista, janji-janji dan amanat-amanat mereka bercampur aduk dan mereka berselisih sehingga menjadi demikian,beliau menyilangkan jari-jemarinya.

Dari ibnu umar.ra, bersabda rasulullah.saw:
“Ketahuilah diantara tanda-tanda hari kiamat adalah orang-orang jahat dan kejam di angkat jadi pemimpin, sedangkan orang-orang pilihan dihinakan. Ketahuilah,diantara tanda-tanda hari kiamat adalah banyaknya perkataan buruk dan sedikitnya amal”. Riwayat lain: Ketahuilah, diantara tanda-tanda hari kiamat adalah di bacakannya al-matsnah dan tidak ada seorang pun yang dapat melarangnya. “maka di tanyakan kepada beliau, “Apa al-matsnah itu? Di jawab beliau,kitab-kitab yang di tulis selain al-quran. Dalam riwayat lain (kitab-kitab yang di tulis selain kitabullah).
Riwayat-riwayat diatas menceritakan suatu masa yang akan dialami oleh manusia akhir zaman nanti, dimana ilmu akan di cabut dengan wafatnya kebanyakan orang-orang shalih. Saat itu manusia menjadikan orang-orang bodoh sebagai pemimpin yang berfatwa tanpa ilmu.

Dari abdullah bin amr bin ash.ra,rasulullah bersabda:
Allah.swt tidak sekaligus mencabut ilmu dari hamba-Nya, tetapi Dia mencabut ilmu tersebut dengan di wafatkannya para ulama. Sehingga,tidak ada satu pun ulama yang tersisa. Pada saat itulah manusia mengangkat pemimpin dari mereka yang bodoh. Pada saat pimpinan yang bodoh tersebut di tanyai,maka para pemimpin tersebut memberikan fatwa tanpa berdasarkan ilmu,sehingga mereka tersesat dan menyesatkan. [shareinfomanfaat.blogspot.com]