Rambut merupakan suatu komponen yang terdapat di tubuh manusia, dan mungkin Anda mengenalinya sebagai “sesuatu” yang hanya yang menutupi kulit kepala. Namun tanpa disadari, ternyata hampir seluruh kulit tubuh memiliki rambut kecuali kulit telapak tangan, telapak kaki, kuku, dan bibir.
Ketebalan dan struktur rambut tidak sama di semua tempat. Rambut yang ada pada kulit di lengan berbeda dengan rambut yang berada pada kulit kepala. Rambut yang berada pada lengan disebut dalam dunia medis dengan rambut velus, yang lebih tipis dan panjangnya kurang dari 2 cm. Sedangkan rambut yang menutupi kulit kepala disebut juga rambut terminal, lebih tebal dan panjangnya dapat mencapai 100 cm.
Anda mungkin bingung, ketika usia 4 bulan mengapa rambut Si Kecil tidak ada? Padahal ketika lahir, rambutnya terbilang banyak. Selain itu, ketika Si Kecil baru lahir, apakah ada beberapa bagian tubuh Si Kecil yang ditumbuhi rambut halus?
Walaupun Anda tidak menggunduli Si Kecil, sebenarnya rambut bawaan lahir tidak akan terbawa seumur hidup, karena semuanya akan rontok dan akan digantikan dengan rambut yang baru. Rambut ini disebut dalam dunia medis dengan lanugo. Rambut lanugo biasanya akan menghilang sendirinya pada usia 32-36 minggu kehamilan. Oleh sebab itu, rambut ini biasanya dijumpai pada anak yang lahir.
Ketika bayi baru dilahirkan sampai dengan usia 4 bulan, memang terjadi kerontokan rambut yang umum terjadi hampir pada setiap bayi. Namun tidak perlu khawatir, rambut ini akan tumbuh kembali pada saat bayi berusia 6 bulan. Rambut bayi bisa saja tumbuh tebal tanpa digunduli dan sebaliknya, ada juga sebagian bayi yang walaupun sudah digunduli tetap saja rambutnya tipis.
Pertumbuhan rambut dipengaruhi ada tidaknya kondisi klinis yang mendasari dan asupan nutrisi Si Kecil. Selain kedua hal tadi, faktor genetik juga memegang peranan penting. Pada umumnya, apabila Si Kecil tidak mengalami suatu kondisi klinis tertentu, maka tidak ada yang perlu dikhawatirkan mengenai ketebalan rambutnya. Seiring dengan waktu, rambutnya akan tumbuh dengan maksimal.
Kondisi klinis yang dimaksud merupakan suatu penyakit yang dapat menyebabkan pertumbuhan rambut menjadi abnormal, contohnya:
- Kelainan hormon seperti hormon tiroid dan paratiroid.
- Infeksi seperti cacingan dan jamur.
- Terpapar obat-obatan saat masih dalam kandungan seperti vitamin A dosis tinggi, obat anti pembekuan darah, dan obat kejang.
Untuk pertumbuhan rambut yang maksimal, asupan nutrisi berupa vitamin dan mineral sangat penting.
dr. Melyarna Putri dari Klikdokter.com menguraikan bahwa nutrisi yang dibutuhkan antara lain protein, biotin, seng, asam lemak esensial, dan zat besi.
Sebuah penelitian oleh Ablon Glynis menyebutkan bahwa seorang kerontokan rambut pada anak akan berhenti setelah mendapatkan suplementasi seng selama 3 minggu.
Sumber zat besi dapat diperoleh pada daging merah, hati, dan sayuran hijau. Sumber asam lemak berupa ikan salmon, kedelai, dan kacang kenari.
Sedangkan protein bisa didapatkan dari telur, daging, ikan, susu, dan kacang-kacangan. Penelitian yang sama oleh Glynis menunjukkan bahwa konsumsi protein dan minyak ikan dapat menurunkan jumlah kerontokan rambut.
Biotin dipercaya merupakan vitamin yang baik untuk rambut. Sumber utama biotin dapat dijumpai pada kuning telur, pisang, daging, kacang-kacangan, dan gandum
(Sumber:http://liputan37.blogspot.co.id/2015/11/begini-caranya-agar-rambut-si-kecil.html)