Agnes, salah seorang pengguna sosial media path memposting status yang menceritakan kasus pengasuh yang menyewakan bayi majikannya. Agnes membeberkan cerita bahwa temannya di kantor mendadak resign dari pekerjaannya. Hal itu dilakukan setelah temannya tersebut mengetahui jika selama ini bayinya disewakan oleh baby sitter ke pengemis ketika ia berada di kantor.
Rupanya ketika si ibu dan suaminya berangkat kerja, si baby sitter yang dibayar untuk merawat bayinya malah mencari penghasilan tambahan dengan menyewakan bayi yang diasuhnya tanpa sepengetahuan tuan rumah. Si bayi disewakan untuk digendong di jalanan ibukota dengan tarif 150 ribu dari jam 9 pagi sampai jam 4 sore. Selama disewa si bayi digendong pengemis dibawah terik panas matahari. Tiap hari bayi tersebut diberi antimo oleh si penyewa supaya tidur terus dan tidak rewel.
Agnes juga menceritaan terbongkarnya kasus ini yang bermula dari ayah si bayi memergoki anaknya sedang digendong pengemis di jalan.
"Kasus ini terbongkar ketika ayah si bayi memergoki anaknya digendong oleh pengemis saat terjebak kemacetan, pas si bayi mau diminta, pengemis tetap tidak mau memberikan karena sewa bayinya sampai jam empat sore, " jelasnya.
Atas kejadian yang dialaminya tersebut, ibu si bayi merasa sangat menyesal karena sudah meninggalkan bayi bersama pengasuhnya. Ia terus menangis dan menyesal karena lebih mementingkan pekerjaan daripada mengurus buah hatinya. Baginya, kejadian yang dialaminya tersebut sungguh sulit untuk dilupakan, uang berapapun tak bisa membayar kenangan buruk tersebut.
Para ibu yang mempunyai bayi maupun balita, terutama yang hari-harinya sibuk bekerjadi luar rumah, berhati-hatilah dalam memilih pengasuh anak. Jangan sampai kejadian di atas dialami juga oleh kita.
Bagikan kisah ini ke facebook agar dapat diambil pelajaran oleh para ibu yang sibuk di luar rumah dan agar bisa lebih waspada, dan tidak ada lagi kejadian seperti ini.