Sejak ditemukan meninggal minggu lalu, situasi di depan kamar Eno Parinah beralih drastis. Kamar Eno Parinah di Mess PT Polyta Global Mandiri di Jalan Gudang 8, Kosambi, Dadap, Banten senantiasa ramai didatangi orang.
Terkecuali polisi, beberapa warga inin melihat kamar Eno Parinah. Kamar gadis cantik asal Kampung Bangkir RT 12 RW 03 Desa Pamadikan, Kecamatan Lebak Wangi, Kabupaten Serang, berukuran 2 X 3 meter.
Terkecuali kamar Eno Parinah, ada 10 kamar lain di mes tersebut . Eno sendiri tempati kamar nomor tujuh. Mes PT Polyta Global Mandiri mempunyai dua kamar mandi.
Saat ini, kamar Eno telah dilingkari dengan garis polisi. Jendela kamarnya juga ditutupi kain dari dalam, hingga tidak ada orang dari luar yang dapat mengintip. Kamar itu masihlah sama dengan keadaan seperti waktu Eno ditemukan tew4s.
Terkecuali kamar Eno, garis polisi juga terlihat di salah satu kamar mandi. Di kamar mandi itu, ketiga pelaku membersihkan diri selesai m3mbu*nuh Eno Parinah.
Mulai sejak Eno Parinah diperk*s4, lantas dibun*h dengan men4nc4pkan gag4ng cangkul ke alat kel*m*nnya, teman-teman satu mesnya ketakutan.
Mereka tidak berani tidur sendirian didalam kamar. Teman mes Eno Parinah terpaksa tidur berh!mp!tan dalam satu kamar. Mereka juga tak berani bangun malam untuk buang air kecil ke WC.
“Takut sekarang, makanya tidurnya numpuk di satu kamar, ” tutur teman Eno Parinah, Selasa (17/5/2016).
Menurut dia, tak jarang mereka tidur berlima didalam satu kamar yang cuma berukuran 2 x 3 meter. Mereka juga mesti rela kepanasan.
“Ya, panas. Namun mau bagaimana lagi. Saya juga sulit tidur klo malam. Masih kepikiran trus sama dia (Eno Parinah), ” tuturnya. Pojoksatu
sumber:http://forum.suara.com/