Ini kisah seorang istri sholehah, yang sepanjang hidupnya selalu disusahkan sang suami. Suaminya tidak setia. Ia suka memukul dan pulang larut malam.
Ketika jatuh sakit, sang suami gelisah dan takut. Saat ditanya mengapa begitu khawatir, dia menjawab, "takut isteri saya akan membalas dendam, tidak mengurus saya dan membiarkan saya merana dan kesepian."
Akan tetapi, hal sebaliknya yang terjadi. Sang isteri justru merawat, mendampingi, dan tetap menyayangi suaminya dengan luar biasa. Hebatnya, tiada kata-kata marah, balas dendam, atau bahkan omelan.
Ketika ditanya mengapa begitu setia dan sayang, sang isteri hanya menjawab: "Karena saya mencintai suami saya apa pun yang terjadi. Saya akan setia kepadanya dalam suka dan duka. Itulah pribadi dan komitmen saya."
Ketika terus ditanya dari mana ia mendapat kekuatan dan ketegaran sehebat itu. Ia pun menjawab sederhana.
Katanya, "Dari teladan Allah."
Tuhan adalah Maha Penyayang. Dia menciptakan manusia dengan amat baik. Sekaligus selalu memberi kebahagian, kesempurnaan, dan cinta.
Begitulah Allah yang selalu mencari manusia. Tapi manusia justru menjauh, mengatur hidupnya sendiri, mulai memperbudak, memanipulasi, meremehkan, dan membunuh sesamanya.
Manusia menjadi iri hati, menjadi marah, dan serakah. Namun cinta, kesetiaan Allah tidak pernah berhenti mengalir. Selalu, dan di mana saja, Allah mencari jalan untuk menyatakan kasih-Nya kepada manusia.
Ia tidak bisa dan tidak tega membiarkan manusia hancur walaupun itu akibat kesalahannya sendiri.
(Sumber:http://www.pintarin.com)