Apakah Anda salah satu orangyang sering melakukan ini?
Survei Kesehatan Nasional menunjukan bahwa tiga dari 1.000 orang atau sekitar empat persen penduduk Indonesia menderita penyakit jantung koroner. Penyakit ini terjadi karena adanya penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah koroner jantung yang berfungsi mendistribusikan darah dan oksigen ke otot jantung.
"Penyempitan terjadi karena adanya proses penumpukan lemak di dinding pembuluh darah yang berlangsung secara bertahap," ujar dr. Antoni Sutandar, SpJP, dokter Spesialis Jantung Rumah Sakit Siloam saat ditemui di bilangan Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Ada beberapa faktor risiko yang mempercepat terjadinya penyakit jantung koroner seperti merokok, obesitas, stres, diabetes mellitus, hipertensi, kolesterol tinggi, infeksi, ginjal, dan gangguan kelainan darah.
"Ada empat risiko yang harus ada perhatikan jika tidak ingin terkena jantung koroner seperti usia, kelamin, keturunan, serta monopause, semakin awal monopause semakin cepat terkena serangan jantung," tambah dr. Antoni.
Gaya hidup pun sangat memengaruhi faktor risiko penyakit jantung koroner. Menurutnya manusia yang hidup seperti harimau yang selalu makan daging kemudian sehabis makan langsung tidur, adalah mereka yang rawan terkena sakit jantung.
"Sebaiknya hiduplah seperti kuda makan cukup sayuran dan selalu berlari, jadi manusia pun harus makan sayuran dan buah yang cukup kemudian jangan lupakan olahraga, hal ini bisa meminimalisir risiko," ujar dr. Antoni.
Biasanya tanda penyakit jantung koroner bervariasi. Tapi umumnya berupa nyeri dada yang dirasakan di bawah tulang dada agak ke sebelah kiri dengan rasa seperti beban berat, ditusuk-tusuk, rasa terbakar di bagian rahang, dan lengan kiri.
"Jantung koroner disertai keringat dingin disertai nyeri dada selama 5-15 menit," katanya. Bila terdapat keluhan tersebut sebaiknya Anda segera berkonsultasi dengan dokter agar penanganan tidak terlambat.
(Sumber:http://www.feed.id/article/makan-lalu-tidur-bisa-picu-penyakit-jantung-koroner-160331c.html)