shareinfomanfaat.blogspot.com - Rasulullah saw bersabda : “ Anak yang sengsara adalah anak yang telah mendapatkan kesengsaraan semenjak ia masih dalam kandungan ibunya “.
Setiap ibu tentunya akan girang hatinya saat mengetahui dirinya sedang hamil. Sebab, bagaimanapun juga, setiap keluarga akan semakin ramai dengan adanya si calon buah hati. Ibu hamil dan keluarganya tentunya akan berusaha semaksimal mungkin menjaga kandungannya agar tetap sehat.
Kata Asy-Syaqiyu dalam hadits diatas mengandung makna umum, yang artinya penyiksaan yang dilakukan sengaja untuk si bayi dalam rahim, tidak mendapatkan kehidupan yang layak, atau pembunuhan janin, melakukan penyiksaan kepada orang tua (ibu hamil) yang dapat berdampak pada bayi, atau melakukan kesalahan dalam hal makanan atau minuman atau penerimaan udara yang di hirup si ibu hamil, dan atau lain-lainnya yang berakibat fatal kepada kelangsungan hidup dan kehidupan sang bayi dalam kandungan.
Sekecil apapun siksaan yang diberikan kepada ibu hamil, oleh pihak luar ataupun di lakukan oleh ibu hamil sendiri terhadap janinnya, baik terkait fisik, psikis, atau makanan dan minuman yang di konsumsi bersifat racun, maka akan berakibat buruk bagi pertumbuhan janin. Bahkan akibat yang paling fatal adalah bisa menyebabkan keguguran (kematian janin).
Oleh karena itu, Rasulullah saw mengingatkan kepada seluruh ibu hamil agar menjaga janinnya sebaik mungkin. Menjauhkannya dari hal yang bisa membahayakannya dan melarang keras penyiksaan terhadap janin ketika masih berada di kandungan. Hal ini sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dari amar bin ash, Rasulullah swt bersabda :
“ Cukup berdosa bagi seseorang yang menyia-nyiakan tanggungannya (keluarganya) “.
Begitu juga dalam sebuah haditsyang diriwayatkan Imam Thabrani dari Abu Umamah, Rasulullah saw bersabda :
“ Seburuk-burukya manusia adalah seorang selalu membuat sempit keluargannya ‘’ [shareinfomanfaat.blogspot.com]