Hidup ini tidak luput dari masalah dan cobaan. Setiap orang tentunya akan mengalami cobaan dalam hidupnya, masalah akan datang menghampiri dan menguji kesabaran.
Tidak sedikit orang yang justru mengeluh akan keadaan seperti ini. Biasanya mereka putus asa dan menganggap bahwa tidak ada kesemapatan untuk bisa bahagia. Mereka menganggap bahwa hanya hidupnyalah yang menderita di dunia ini, bahkan tidak jarang jika mereka pun menyalahkan takdir atau keadaan.
Hidup ini sebuah perjalanan panjang, banyak lika-liku yang akan kita hadapi di depan sana. Namun, percayalah setelah keadaan tersebut kita hadapi maka keindahan atau kebahagiaan akan kita dapatkan.
Hidup ini sebuah perjalanan panjang, banyak lika-liku yang akan kita hadapi di depan sana. Namun, percayalah setelah keadaan tersebut kita hadapi maka keindahan atau kebahagiaan akan kita dapatkan.
Seberat apapun hidup ini, sesulit apapun keadaan atau kondisi yang sedang kita alami, percayalah akan selalu ada harapan untuk mendapatan hidup yang lebih baik lagi. Dimana semuanya itu akan kembali pada usaha dan seberapa besar kemampuan yang kita miliki untuk terus berjuang. Hal ini memang tidak mudah, tetapi tidak ada yang sia-sia di dunia ini karena semua pengorbanan dan kerja keras akan selalu berbuah manis.
Kisah kali ini datang dari seorang gadis hebat dan tangguh. Gadis ini bernama Ayesha Noor. Dimana gadis asal Kolkata ini hidup di bawah garis kemiskinan. Tidak hanya itu, gadis ini juga saki-sakitan, ia menderita penyakit epilepsi. Namun meskipun keadaannya mengkhawatirkan, tetapi itu bukan penghalang untuknya dalam mencapai impian hingga pada akhirnya ia berhasil mencuri perhatian publik atau dunia.
Seperti yang dikutip dari laman indiatimes.com, Ayesha menjadi inspirasi dunia setelah kesehariannya diliput dalam sebuah dokumenter The Independent Television Service (ITVS) di Amerika Serikat. Proyek film dokumenter tersebut merupakan bagian dari Women and Girls Lead Global yang mengangkat atau menyaring tema keberhasilan orang-orang yang dulunya diremehkan atau dipandang sebelah mata hingga pada akhirnya berhasil dan mampu membuat perubahan positif.
Koen Suidgeest asal Belanda, seseorang yang merekam film dokumenter tersebut menyatakan bahwa dokumenter yang dilakukan ITVS menceritakan kisah hidup gadis muda yang bersal dari lima negara. Mereka sama-sama menjadi panutan atau inspirasi untuk teman-temannya. Masing-masing dari gadis tersebut telah mampu dan berhasil melakukan sesuatu yang sangat istimewa agar bisa membantu gadis-gadis lainnya.
Meskipun gadis berusia 19 tahun ini hidup miskin dan sakit-sakitan, tetapi ia bukanlah gadis biasa. Tinggal di rumah sempit dan tidak layak tentunya akan membaut kita tidak nyaman. Namun, keadaan tersebut bukanlah sebuah halangan bagi Ayesha untuk menjadi juara karate.
Gadis pemegang sabuk hitam karate ini selama tga tahun ke belakang telah memenangkan banyak kejuaran nasional bahkan internasional. Pada tahun 2012 silam, dalam kejuaraaan karate wilayah dan nasional ia telah berhasil menyabet tiga buah medali emas. Tidak hanya itu saja, ia juga telah berhasil mendapatkan emas di Thai Pitchai International Youth Karate Championship, Thailand. Pada saat itu Ayesha merupakan satu-satuunya wanita dari tim India yang jumlahnya sebanyak 12 orang. Kemenangan dan keberhasilan yang didapatkannya tersebut berkat kerja keras dan usahanya selama ini.
Menurut Ayesha, karate telah membuat dirinya percaya diri agar berani menghadapi semua tantangan yang ada. Bahkan ia juga menggunakan bakat dan kemampuannya untuk melatih gadis-gadis lainnya belajar ilmu bela diri.
Ayesha sudah berlatih karate semenjak delapan tahun yang lalu. Kakaknya, Farooque pernah menjadi juara karate dunia pada tahun 1988. Sedangkan ayahnya Noor Mohamad, seorang supir taksi yang sudah meninggal empat tahun lalu dulunya ia seorang binaragawan.
Nah, di tengah-tengah himpitan situasi dan keadaan yang sulit serta penuh dengan hambatan, jika kita terus berusaha dan bekerja keras, tentunya akan ada cara untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya.