Saat Hamil Jagalah Akhlak Dan Hindarilah Perbuatan Buruk, Ini Akibatnya!!

shareinfomanfaat.blogspot.com - Sabda Nabi saw :“ Aku diutus Allah ke alam ini hanyalah untuk menyempurnakan ketinggian akhlak-akhlak atau budi pekerti yang baik “. Rasulullah muhammad saw selama di mekkah dan di madinah diutus Allah swt untuk menyempurnakan akhlak manusia seluruh alam, baik yang bertalian dengan aqidah, syariah, muamalah, jinayah, munakahah, waratsah, dan lainnya.


Kesempurnaan akhlak bagi sifat manusia menjadi syarat utama untuk menjadi khalifah dibumi yang tugasnya mengemban amanat mengelola dan mengurusi segala sesuatunya. Dan anak dalam kandungan merupakan salah satu bagian calon penghuni bumi yang akan menerima tugas dan amanat yang telah dibebankan kepada Rasulullah saw dan umatnya. Untuk itulah orang tua hendaknya memberikan contoh-contoh positif bagi anak-anaknya, tidak terkecuali yang masih berupa janin di dalam kandungan.

Kita tahu bahwa masa kehamilan adalah masa yang paling sensitif dan menentukan nasib masa depan anak. Oleh karena itu, orang tua terutama ibu harus memhami bahwa pembentukan kepribadian anak termasuk akhlak bukan dimulai ketika bayi lahir, tetapi jauh sebelumnya yaitu sejak masih berupa janin dalam kandungan. Segala persoalan moral dan spiritual yang dilalui semasa kehamilan ibu akan beralih kepada janin yang berada dalam perutnya dan sangat berpengaruh pada sifat yang kelak akan dibawanya setelah lahir.

Ada sebuah hadits dari Imam Ja’far Ash-Shadiq yang diriwayatkan oleh Al-Allamah Al-Faidhul Kasyani dalam tafsirnya Ash-Shafi ditengah perbincangan tentang tafsir dari firman Allah yang berbunyi :
“ Dialah yang membentuk kamu dalam rahim sebagaimana dikehendakinya. Tidak ada tuhan melainkan Dia “.

Dalam hadits itu diceritakan bahwa dua malaikat mendatangi janin yang berada di perut ibunya, lalu keduanya meniupkan roh kehidupan dan keabadian dan dengan izin Allah keduanya membuka pendengaran, penglihatan, dan seluruh anggota badan, serta seluruh yang terdapat diperut. Kemudian Allah mewahyukan kepada dua malaikat itu, tulislah Qadha, Takdir, dan pelaksanaan perintahku, dan syaratkanlah bada’ bagiku terhadap yang kalian tulis.

Kedua malaikat itu berkata : Wahai tuhanku, apa yang harus kami tulis? “ Maka Allah Azza Wa Jalla menyeru keduanya untuk mengangkat kepada keduanya dihadapan kepala ibunya, sehingga mereka mengangkatnya. Tiba-tiba terdapat layar (lauh) terpasang didahi ibunya, maka kedua malaikat itu menyaksikannya dan menemukan pada layar tersebut : bentuk, hiasan, ajal, dan perjanjiannya sengsarakah atau bahagia serta seluruh perkaranya.

Maksudnya adalah bahwa seorang anak akan mendapatkan dasar-dasar kesengsaraan dan kebahagiaan pada pertumbuhan pertama didalam perut ibunya.

Oleh karena itu, seorang ibu harus selalu waspada saat hamil, dan ia harus menjauhi sifat-sifat buruk dan hina seperti dengki, takabur, dan sombong. Namun sebaliknya, seorang ibu harus memberikan contoh sifat-sifat yang baik seperti ikhlas, qana’ah, tawadhu, lemah lembut, serta memberikan sensasi-sensasi positif dengan lembut penuh kasih sayang yang berorientasi kepada akhlak, seperti berbicara lugas, jelas, sopan, penuh rasa hormat dan kasih sayang. Hal ini karena anak akan menyerap semua kandungan sifat-sifat tersebut dan menampakkannya kelak ketika dia tumbuh dewasa. [shareinfomanfaat.blogspot.com]